Lebih Cemburuan siapa,ya...
" Mas, cakep ya cowok yang pake' kaos biru itu? Hidungnya mancung, bodinya keren, tinggi lagi! Iyakan?" Tanya seorang gadis pada seorang pemuda yang katanya sih mereka saling mencintai karena Allah. Nggak tahu juga sih apa benar gitu atau Cuma memasang kedok agama untuk melegalkan urusan mereka.
Muka si pemuda langsung merah padam, sambil menggigit giginya, sampai bersuara krutuk-krutuk..wah kayaknya ini cowok marah mendengar pertanyaan pacarnya, suasana taman yang adem, angin sepoi-sepoi, di bawah teduhnya pohon di depan kampus salah universitas negeri di Jogjakarta, tiba-tiba terasa panas, membosankan! Tiba-tiba dia teringat khutbah seorang khotib masjid dekat tempat kosnya.
“Dalam hidup ini kadang-kadang kita salah meletakkan sesuatu, itu artinya kita tidak proporsional dalam hidup. Kita bernafas dengan oksigen gratis 24 jam, tanpa dipungut bayaran sedikitpun, air tersedia berlimpah ruah di mana-mana, langit yang biru dan gunung yang hijau adalah anugerah dari Pemilik kita Yang Maha besar, tapi kadang-kadang yang kita sebut dan kita ingat adalah orang lain, bahkan yang lebih parah lagi, malah hamba-Nya lebih kita ingat daripada Pencipta segala hamba itu. Seorang istri bisa cemburu ketika suaminya melirik wanita lain, bukankah Allah lebih berhak cemburu ketika diduakan? Dia yang telah memberi hidup dan rezeki pada manusia, tapi manusia memang tidak tahu diri, yang disyukuri malah orang lain!!
Kecemburuan Allah lebih pantas dan seharusnya itu yang kita takuti, bagi anda yang tinggal di daerah perkotaan, bila air distop 1 hari oleh PDAM, atau listrik dimatikan 1 hari oleh PLN, maka akibatnya anda bisa tidak masak dan tidak mandi, bayangkan bila Allah menyetop distribusi oxygen 10 menit saja, bisa-bisa komunitas dunia punah???. Maka ketika anda cemburu pada istri, teman ataupun lain sebagainya , coba anda berpikir sebentar, pernahkah anda membuat Allah cemburu dengan perbuatan anda? Siapakan yang anda bayangkan sebelum tidur? Apa yang anda lakukan pertama kali ketika membuka mata di pagi hari? Apakah yang anda ucapkan ketika anda mendapat musibah? Bukankah itu semua jika tidak anda letakkan pada tempatnya adalah sumber kecemburuan Allah yang menyebabkan Allah mengembargo bantuan nikmat dan memboikot subsidi anugerah pada anda??? mari berpikir sejenak….”
"Ya benar, emang kenapa? Kamu suka?" jawab si pemuda dengan senyuman di bibirnya, sambil menghilangkan segala penat dan sedikit emosi yang sempat mampir di benaknya kemudian beranjak pergi meninggalkan gadis itu…
Friend story,from SAIEF ALEMDAR
LIke this mbak arifah,...
BalasHapushaha... jadi senyum2 sendiri mbacanya..
malu ...
baguuus...............
BalasHapusmaksih buat komentar nya,, :)
BalasHapus